Routing Statis


.Konsep Routing Statis

Routing statis terjadi jika kita secara manual menambah route-route di routing table dari setiap router. Terdapat pro dan kontra terhadap routing statis, tetapi itu juga berlaku untuk semua proses routing
Konsep dasar routing statis adalah sebagai berikut :
1.      Digunakan untuk pengaturan jalur antar network seqment berdasarkan IP address tujuan(asal) pada osi layer network
2.      Tiap network seqment mempunyai subnet network yang berbeda-beda
3.      Memunkinkan kita melakukan pemantauan dan pengelolaan jaringan yang lebih baik
4.      Lebih aman (firewall filtering lebih mudah)
5.      Trafik broadcast hanya konsentrasi di setiap subnet.

.Pengertian Routing Statis

Routing bisa diartikan sebagai proses membawa packet data dari satu host ke host yang lain tetapi berbeda subnet.

Informasi yang Dibutuhkan Router
7  Alamat Tujuan/Destination Address - Tujuan atau alamat host yang akan dirouting
7  Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
7  Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
7  Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
7  Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.
Sedangkan Routing Statis adalah Rute Statik adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator untuk mengontrol perilaku routing dari IP “internetwork”. Rute Statik menjadi sangat penting jika software IOC Cisco tidak bisa membentuk sebuah rute ke tujuan tertentu. Rute Statik juga sangat berguna untuk membuat “gateway” untuk semua paket yang tidak bisa di”routing”.(default route).
Cara Kerja Routing statis
Cara kerja routing statis dapatdibagi menjadi 3 bagian:
a.        Administrator jaringanyang mengkonfigurasi router
b.      Router melakukanrouting berdasarkaninformasi dalam tabel routing
c.       Routing statis digunakan untuk melewatkanpaket data
Seorang administrator harus menggunakanperintah ip route secara manual untuk mengkonfigurasi router denganrouting statis.

Tabel Router
v  Sebuah router mempelajari informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.
v  Jika jaringan tujuan, terhubung langsung (directly connected) di router, Router sudah langsung mengetahui port yang harus digunakan untuk meneruskan paket.
v  Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung di badan router, Router harus mempelajari rute terbaik yang akan digunakan untuk meneruskan paket.
Konfigurasi routing statis
Langkah-langkah untuk melakukan konfigurtasi routing statis adalah sebagai berikut:
a.       langkah 1 – tentukan dahulu frefix jaringan, subnet mask dan addres. Addres bisa saja interface local atau next hop addres yang menuju tujuan.
b.      Langkah 2 – masuk ke mode global configuration.
c.       Langkah 3 – ketik perintah ip route dengan prefix dam mask yang diikuti dengan address seperti yang sudah ditentukan di langkah 1.
d.      Langkah 4 – ulangi langkah 3 untuk semua jaringan yang dituju yang telah ditentukan pada langkah
e.       Langkah 5 – keluar dai mode global configuration.
f.       Langkah 6 – gunakan perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang aktif ke NVRAM.
Mengkonfigurasi Rute statik adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.
7  Perintah “ip route”
      Perintah “ip route” digunakan untuk mengkonfigurasi sebuah rute statik dalam mode konfigurasi global.
7  ip route Command Syntax
      Sintak untuk perintah “ip route” adalah sebagai berikut :
ip route network [mask] {address | interface}[distance] [permanent]
      Parameter Perintah “ip route”
                        network : Network atau subnet tujuan
                        mask : Subnet mask
                        address : Alamat IP router Hop berikutnya.(IP address of next hop router)
                        interface : Nama interface yang digunakan untuk mencapai network tujuan. Interface dapat berupa interface point-to-point. Perintah tidak akan berfungsi jika interface adalah multiaccess (contoh “shared media Ethernet interface”).
                        distance (Optional) : Mendefinisikan “administrative distance”.
                        permanent (Optional) : Menyatakan bahwa rute tidak akan dihapus, ketika interface mati (shuts down).

      Tugas rute statik untuk mencapai stub network 172.16.1.0 adalah melalui Router A karena hanya ini satu-satunya jalan untuk mencapai network 172.16.1.0.
      Contoh rute statik:
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
           
ip route : Identifikasi rute statik
172.16.1.0 : Alamat IP Stub Network
255.255.255.0 : Subnet Mask
172.16.2.1 : Alamat IP Router B
Catatan : Ini adalah sebuah rute “unidirectional”. Anda harus mengkonfigurasi rute dari arah/sisi lawan (Router B).
Default Route
Default route” adalah tipe rute statik khusus. Sebuah “default route” adalah rute yang digunakan ketika rute dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika tidak terdapat informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.
Pada gambar di atas, Router B dikonfigurasi untuk meneruskan/forward semua frame ke network tujuan yang tidak terdaftar secara eksplisit dalam routing tabel Router A.
Contoh “Default Route”
      Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 172.16.2.2
      ip route : Menyatakan rute statik
0.0.0.0 : Rute ke “nonexistent subnet”(mencakup semua IP)
0.0.0.0 : Special mask mengindikasikan “default route”
172.16.2.2: Alamat IP Router A.
Keuntungan Dan Kerugian Routing Statis
Keuntungan Routing Statik
      Meringankan kerja prosesor yg ada pd router
      Tidak ada Bandwidth yang digunakan untuk pertukaran informasi isi tabel routing antar router
      Tingkat keamanan lebih tinggi vs mekanisme lainnya
Kerugian Routing Statik
      Admin harus mengetahui informasi tiap2 router yg terhubung jaringan
      Jika terdapat penambahan/perubahan topologi jaringan admin harus mengubah isi tabel routing
      Tidak cocok untuk jaringan yang besar

TCP/IP Versi 6


IP versi 6 (IPv6) adalah protokol Internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari Internet protocol versi 4 (IPv4).
            Perubahan dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya terjadi karena beberapa hal yang dikelompokkan dalam kategori berikut :
            1. Kapasitas Perluasan Alamat
            IPv6 meningkatkan ukuran dan jumlah alamat yang mampu didukung oleh IPv4 dari 32bit menjadi 128bit. Peningkatan kapasitas alamat ini digunakan untuk mendukung peningkatan hirarki atau kelompok pengalamatan, peningkatan jumlah atau kapasitas alamat yang dapat dialokasikan dan diberikan pada node dan mempermudah konfigurasi alamat pada node sehingga dapat dilakukan secara otomatis.
            Peningkatan skalabilitas juga dilakukan pada routing multicast dengan meningkatkan cakupan dan jumlah pada alamat multicast. IPv6 ini selain meningkatkan jumlah kapasitas alamat yang dapat dialokasikan pada node juga mengenalkan jenis atau tipe alamat baru, yaitu alamat anycast. Tipe alamat anycast ini didefinisikan dan digunakan untuk mengirimkan paket ke salah satu dari kumpulan node.
            2. Penyederhanaan Format Header
            Beberapa kolom pada header IPv4 telah dihilangkan atau dapat dibuat sebagai header pilihan. Hal ini digunakan untuk mengurangi biaya pemrosesan hal-hal yang umum pada penanganan paket IPv6 dan membatasi biaya bandwidth pada header IPv6. Dengan demikian, pemerosesan header pada paket IPv6 dapat dilakukan secara efisien.
            3. Peningkatan dukungan untuk header pilihan dan header tambahan (Options and extention header)
            Adanya pengkodean header Options (pilihan) pada IP dimasukkan agar lebih efisien dalam penerusan paket (packet forwarding), agar tidak terlalu ketat dalam pembatasan panjangheader pilihan yang terdapat dalam paket IPv6 dan sangat fleksibel/dimungkinkan untuk mengenalkan header pilihan baru pada masa akan dating.
            4. Kemampuan pelabelan aliran paket
            Kemampuan atau fitur baru ditambahkan pada IPv6 ini adalahmemungkinkan pelabelan paket atau pengklasifikasikan paket yang meminta penanganan khusus, seperti kualitas mutu layanan tertentu (QoS) atau real-time.
            5. Autentifikasi dan kemampuan privasi
            Kemampuan tambahan untuk mendukung autentifikasi, integritas data dan data penting juga dispesifikasikan dalam alamat IPv6.
            Terminologi yang dikenal pada IPv6 :
¥  Node : Peralatan yang mengimplementasikan IPv6.
¥  Router : Node yang melewatkan paket IPv6.
¥  Host : Node lainnya yang tidak merupakan router.
¥  Upper-layer : Layer protocol yang secara langsung berada di atas IPv6. Sebagai contoh adalah protokol transport seperti TCP dan UDP, protokol control seperti ICMP, protokol routing seperti OSPF dan Internet atau protokol level bawah ditunnel melalui IPv6 seperti IPX, Appletalk, dan IPv6 sendiri (IPX over IPv6, Appletalk over IPv6 dan IPv6 over IPv6).
¥  Link : Fasilitas komunikasi atau medium, yaitu node dapat berkomunikasi pada layer link. Layer link ini yang secara langsung dibawah layerIPv6. Sebagai contoh dari link adalah Ethernet (secara sederhana maupun menggunakan bridge); link PPP; X.25, Frame Relay, atau jaringan ATM, dan layer Internet tunnel seperti tunnel melalui IPv4 atau IPv6 sendiri.
¥  Neighbors : Node lain yang dihubungkan dalam link yang sama
¥  Interface : Media penghubung dari node (berada pada node) ke jaringan.
¥  Address : Identifikasi pada layer IPv6 untuk interface atau sekumpulaninterface.
¥  Packet : Header IPv6 dan payload-nya (isi).
¥  Link MTU : Maximum transmission unit. Ukuran maksimum paket dalam ukuranbyte yang dapat disampaikan melalui link.
¥  Path MTU : Link MTU yang paling kecil dari semua link dalam path node asalsampai node tujuan.
Format header IPv6
Format header alamat IPv6 menyederhanakan formatheader pada alamat IPv4. Perbandingan antara format header IPv6 (Gambar II.1) dan IPv4 (Gambar II.2).


            IPv6 Extension Header (Header Tambahan IPv6)
            Dalam IPv6, pilihan informasi internet-layer di-encode dalam header-header yang terpisah yang mungkin diletakkan diantara header IPv6 dan header setingkat diatasnya dalam suatu paket. Ada sejumlah kecil header ekstensi yang serupa, setiap header tersebut diidentifikasi oleh suatu nilai Next Header yang pasti (fix). Sebagai ilustrasi dalam gambar II.3 contoh berikut ini, suatu paket IPv6 mungkin membawa nol, satu, atau lebih header ekstensi, setiap paket tersebut diidentifikasi oleh field Next Header dari header yang mendahului :
            Dengan satu pengecualian, header ekstensi tidak diuji atau diproses oleh node manapun sepanjang path pengiriman dari suatu paket, hingga paket mencapai node tersebut (atau setiap node dari sekelompok node, dalam hal multicast) yang diidentifikasi dalam field Destination Address dari header IPv6. Demultiplexing normal pada field Next Header dari header IPv6 membutuhkan modul tersebut untuk memproses header ekstensi awal, atau header setingkat diatasnya jika tidak terdapat header ekstensi. Isi dan maksud dari setiap header ekstensi menentukan perlu atau tidak untuk meneruskan ke header selanjutnya.
            Pengecualian di atas adalah header Hop-by-Hop Options, yang membawa informasi yang harus diuji dan diproses oleh setiap node sepanjang path pengiriman suatu paket, meliputi node sumber dan node tujuan. Saat terdapat header Hop-by-Hop Options, harus segera mengiktui paket header IPv6. Keberadaannya ditandai oleh nilai nol dalam field Next Header dari header IPv6.
            Arsitektur Pengalamatan IP versi 6
            Alamat IPv6 adalah pengindetifikasi sepanjang 128 bit untuk interface dan sekumpulan interface. Sehingga secara logika IPv6 dapat menampung sekitar 3.4 x 1038 kemungkinan kombinasi alamat.Ada tuga tipe dari alamat IPv6 :
            a. Unicast : Pengidentifikasi untuk interface tunggal. Paket yang dikirimkan  ke alamat unocast adalah paket yang dikirimkan ke sebuah interface yang diidentifikasi oleh alamat tersebut.
            b. Anycast : Pengidentifikasi untuk sekumpulan interface (umumnya milik node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke 2 R. Hinden, S. Deering, 1998, IP Version 6 Addressing Architecture, Request for Comments 2373 alamat anycast adalah paket yang dikirimkan ke salah satu dari sekumpulan interface yang diidentifikasi oleh alamat tersebut (alamat yang paling dekat, mengacu pada pengukuran jarak dari protokol routing).
            c. Multicast : pengidentifikasi untuk sekumpulan interface (umumnya milik node yang berbeda). Paket yang dikirimkan ke alamat multicast adalah paket yang dikirimkan ke semua interface yang diidentifikasi oleh alamt tersebut.  Tidak ada alamat broadcast dalam IPv6, fungsi alamat broadcast digantikan oleh alamat multicast.
            Alamat pada IPv6
            Direpresentasikan dalam format heksa decimal bertitik. Dari 128 bit yang ada, dilakukan pemotongan menjadi 8 blok sama besar, masing-masing terdiri dari 16 bit dan dipisahkan oleh titik dua (:).

            Binernya :
            0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011
            0000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010
           
            Setelah dibagi 8 menjadi :
            0010000111011010 : 0000000011010011 : 0000000000000000 : 0010111100111011
            0000001010101010 : 0000000011111111 : 1111111000101000 : 1001110001011010
           
            Heksa Desimalnya :
            21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
            Alamat pada IPv6 dapat disederhanakan dengan menghilangkanangka 0 yang berada didepan. Walaupun demikian, setiap blok harus memiliki minimal 1 digit. Setelah disederhanakan, maka alamat IPv6 tersebut diatas akan menjadi :
            21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
            Disamping itu, alamat IPv6 dapat disederhanakan dengan melakukan ZERO COMPRESSION, yaitu suatu metode menghilangkan 0 jika terdapat deretan 0 yang panjang per 16 bit (catatan penting: harus berderet dabn harus per 16 bit). Deretan 0 yang panjang ini kemudian diganti dengan symbol “::”.
            Contoh :
            1. FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2 menjadi FE80:: 2AA:FF:FE9A:4CA2
            2. FF02:0:0:0:0:0:0:2 menjadi FF02::2
            3. FF02:30:0:0:0:0:0:5 menjadi FF02:30::5
            IPv6 dapat dikonfigurasi secara stateless autoconfiguration, artinya host akan mengikuti IP yang diberikan oleh router dijaringan tersebut. Berbeda dengan DHCP yang bersifat statefull autoconfiguration.
            Notasi untuk IPv6, menggunakan 4 huruf hexadesimal (0F) dan memiliki 8 group, dipisahkan dengan “:” (titik dua). IPv4 menggunakan bilangan desimal dari 0255 dan terdiri dari 4 group. Apabila pada IPv6 terdapat bilangan 0000, maka dapat disingkat menjadi (::). Contoh :
            2001:0db8:0000:0000:0000:0000:1428:57ab
            2001:0db8:0000:0000:0000::1428:57ab
            2001:0db8:0:0:0:0:1428:57ab
            2001:0db8:0:0::1428:57ab
            2001:0db8::1428:57ab
            2001:db8::1428:57ab
            Pada IPv6 terdapat alamat khusus, yaitu:
            – ::/128, artinya semua alamat adalah 0 dengan netmask 128
            – ::1/128, alamat loopback
            – ::/96, alamat yang digunakan untuk IPv4
            – 2001:db8::/32, alamat global dan yang digunakan untuk IPv6
            – fe80::/64, alamat linklocal
            – ff00::/8, alamat multicast untuk IPv6

TCP/IP Versi 4

Pada dasarnya komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari satu komputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada komputer harus ditambah suatu alat yang disebut sebagai antarmuka jaringan (network interface). Jenis antarmuka jaringan ini bermacam-macam tergantung pada media fisik yang digunakan untuk mengirimkan data tersebut.
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang dirancang untuk melakukan fungsi-fungsi komunikasi data pada WAN, terdiri atas sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung-jawab atas bagian-bagian tertentu komunikasi data. TCP/IP bukan hanya protokol yang dijalankan oleh internet, tetapi juga protokol yang digunakan pada jaringan intranet. TCP menyediakan kehandalan transmisi data antara client dan server apabila data hilang atau diacak, TCP memicu transmisi ulang sampai galat terkoreksi. IP menjalankan paket data dari simpul ke simpul, mengdekode alamat dan rute data ke tujuan yang ditunjuk. Lapisan pada TCP/IP :
  1. ·          Lapisan Aplikasi
  2. ·         Lapisan Transport
  3. ·         Lapisan Internet
  4. ·         Lapisan Akses Jaringan
Protokol TCP/IP merupakan protokol standar yang digunakan dalam jaringan komputer global yang dikenal dengan internet. Protokol TCP/IP terdiri dari 4 layer yaitu: aplikasi, transport, internet dan network interfacephysical. Protokol TCP/IP dibangun mengikuti model referensi OSI (open system interconnect). Protokol TCP pada layer transport dan protokol IP pada layer network menjadi tulang punggung komunikasi data pada protokol TCP/IP. Untuk memahami bagaimana data dikirimkan sampai ke tujuan, kita perlu "menguliti TCP/IP" sehingga kita memahami proses pengiriman data tersebut.

Subnetting


Subnetting
                Subnetting adalah pembagian suatu jaringan menjadi lebih kecil untuk mempermudah dalam pengelolaan jaringan. Subnetting dapat menjadi solusi untuk mengurangi adanya tubrukan dalam jaringan, kemudian juga efisiensi, dan pengoptimalan dalam proses pengiriman data dalam jaringan.
Subnetmask
                Jaringan bisa dibagi menjadi beberapa jaringan kecil dengan membagi IP address dengan pembaginya yang disebut sebagai subnetmask atau biasa disebut netmask. Netmask memiliki format sama seperti IP address. Setiap subnet ditentukan dengan menggunakan subnetmask bersama-sama dengan no IP
Subnet mask notasi
                Ada dua bentuk notasi subnet, notasi standar dan CIDR (Classless Internet Domain Routing) notasi. Kedua versi dari notasi menggunakan alamat dasar (atau alamat jaringan) untuk menentukan titik awal jaringan,
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP. Tabel di bawah ini berisi beberapa subnet mask default:

Cara Menghitung Subnet
a.  Menggunakan static subnetting.
                Jika semua subnetwork dalam satu jaringan menggunakan subnet mask yang sama, hal itu disebut sebagai 'Static Length subnetting.
Keuntungan Statis subnetting:
1)  Mudah untuk mengkonfigurasi.
2) asli IP routing hanya mengerti subnetting statis
b. Menggunakan variable length subnetting
Jika subnetwork yang berbeda dalam satu jaringan menggunakan mask subnet yang berbeda, hal itu disebut sebagai panjang variabel subnetting
Keuntungan dari Subnetting Variable Length:
1) addressess Ip dialokasikan tergantung pada   jumlah host hadir dalam subnetwork.
2) addressess ip host yang tersedia secara efisien digunakan dan tidak sia-sia
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet yaitu :
  1. Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk :
                1. Menentukan jumlah jaringan yang dibutuhk an dan merubahnya menjadi biner.
                2. Menghitung jumlah bit dari nomor 1.
                3. Jumlah bit hostID baru adalah HosTID lama dikurangi jumlah bit nomor 2.
                4. Isi subnetID dengan 1 dan jumlahkan dengan                NetIDLama.
b. Berdasarkan jumlah host yang dibentuk dalam jaringan.
                1. Ubah IP dan netmask menjadi biner.
                2. Memilih jumlah host terbanyak dalam suatu jaringan dan rubah menjadi biner.
                3. Hitung jumlah bit yang dibutuhkan angka biner  pada nomor 1.
                4. Ubah netmask jaringan kita dengan cara menyisakan angka 0 sebanyak jumlah perhitungan           nomor 3.

TCP IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)  : adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980 an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN).
                                Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet.
TCP/IP mempunyai 3 layer, yaitu :
       IP (internet protocol) yang berperan dalam pentransmisian paket data dari node ke node. IP mendahului setiap paket data berdasarkan 4 byte (untuk versi IPv4) alamat tujuan (nomor IP). IP bekerja pada mesin gateaway yang memindahkan data dari departemen ke organisasi kemudian ke region dan kemudian ke seluruh dunia.
       TCP (transmission transfer protocol) berperan didalam memperbaiki pengiriman data yang benar dari suatu klien ke server. Data dapat hilang di tengah-tengah jaringan. TCP dapat mendeteksi error atau data yang hilang dan kemudian melakukan transmisi ulang sampai data diterima dengan benar dan lengkap.
       Sockets yaitu merupakan nama yang diberikan kepada subrutin paket yang menyediakan akses ke TCP/IP pada kebanyakan sistem.
TCP/ IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah : sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4.
                                Alamat IP versi 4 diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
                Alamat IP yang dimiliki sebuah host dibagi menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
       Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP
       Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:
       Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
       Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
       Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Kelas-kelas alamat
                Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Alamat Unicast
alamat unicast (unicast address) :
    antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik.
Alamat unicast harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi 2 jenis:
      1. alamat host (host identifier)
      2. alamat jaringan (network identifier).
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah : alamat yang digunakan untuk menyampaikan satu paket kepada banyak penerima. alamat multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi.
Alamat Broadcast
Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data "satu-untuk-semua". Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alamat sumber.
 4 jenis alamat IP broadcast, yakni :
  1. network broadcast
  2. subnet broadcast
  3.  all-subnets-directed broadcast
  4. Limited Broadcast